Gunung api di Indonesia diduga pemicu kematian massal di London. Sebanyak 10.500 tulang ditemukan di Pasar Spialfields, kawasan Biara
Agustinian dan Rumah Sakit St Mary Spital di London, Inggris. Hasil
penelitian ilmuwan dari Museum of London selama tahun 1991-2007 ini
merupakan salah satu temuan arkeologis terbesar di kota.
Sebelumnya,
diperkirakan bahwa tulang belulang itu adalah sisa-sisa dari orang yang
mati akibat Kematian Gelap atau Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun
1315-1317. Beberapa pihak juga menganggap bahwa kematian itu adalah
bentuk hukuman dari Tuhan.
Namun sekarang, lewat penanggalan
radiokarbon dan analisis data geologis, para ilmuwan yakin bahwa
tulang-tulang itu adalah sisa-sisa manusia yang tewas akibat letusan
gunung api pada abad 13. Letusan itu merupakan salah satu yang terbesar
sepanjang 10.000 tahun terakhir.
Vulkanolog Bill McGuire seperti dikutip The Guardian,
Minggu (5/8/2012), "Ini adalah erupsi terbesar sepanjang sejarah. Ini
mungkin mengakibatkan penurunan temperatur hingga 4 derajat Celsius,
sebuah penurunan suhu yang cukup besar."
Penurunan suhu bisa
terjadi akibat gas sulfur yang dilepaskan ke atmosfer dan abu vulkanik
yang mengumpul di udara, mengurangi cahaya Matahari yang masuk ke Bumi.
Suhu turun membuat panen gagal, mengakibatkan wabah dan memicu kematian.
Kematian
yang terjadi berdampak besar pada kota London. Saat itu, penduduk
London hanya 50.000 jiwa. Dengan kematian puluhan ribu jiwa pada saat
itu, London kehilangan hampir sepertiga populasinya. Perlu diketahui,
kematian yang terjadi bukan merupakan dampak langsung letusan gunung.
Lalu,
gunung apa yang meletus saat itu? Ilmuwan sampai saat ini belum
mengetahui dengan pasti. Namun, menurut ilmuwan, gunung dari wilayah
Indonesia, Ekuador dan Meksiko adalah yang paling mungkin, namun
semuanya belum bisa dipastikan.
Debu vulkanik diketahui memang
mengendap di tempat yang jauh. Contoh, abu yang merupakan sedimen di
Danau Malawi bisa sampai ke Antartika, ditemukan di lapisan esnya.
Konsentrasi sulfat di lapisan es itu 8 kali lebih tinggi dari erupsi
Krakatau di Indonesia pada tahun 1883.
source: http://goo.gl/RlSTF
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar
terimakasih , anda telah berkomentar dengan sopan..